.

Rock Climbing at Parangndog Beach Yogyakrta

.

Street of Pegunungan Kidul Dlingo Yogyakarta

.

Spent the afternoon at the Sepanjang Beach Yogyakarta

.

Chatting with beautiful beaches Sundak Yogyakarta

.

Nature in the Forest Hills Community Kalibiru Menoreh Kulonprogo Yogyakarta

readbud - get paid to read and rate articles

10 Desember 2009

Polisi Tidur Kita

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak jalan-jalan di Yogyakarta (juga di tempat lain) semakin banyak kita jumpai gundukan melintang atau yang lebih kita kenal sebagai polisi tidur. Entah dari mana berasal idiom ini, tapi yang jelas kesan menjengkelkan hampir tidak bisa di lepaskan dari makhluk satu ini. 

Namun jika kita amati lebih jauh, dan ini yang menarik bagi saya, polisi tidur ini mengatakan banyak hal pada kesadaran kita yang sebenarnya. Mengapa? Pertama, ia menjadi cara paksa menghardik para pemakai jalan terutama yang bermobil dan berkendaraan yang diandaikan seharusnya berjalan pelan karena lewat jalan penuh anak-anak.
Polisi tidur itu menghadirkan protes rambu tajam pada pemakai jalan yang diandaikan sadar diri bila lewat pukul 22.00 malam tidak akan kencang dan memperlambat jalan agar tidak mengganggu rumah-rumah di pinggir jalan yang dilalui. 

Tapi pengandaian itu tak ada yang berjalan sehingga perlu dibangun polisi tidur untuk memaksa si pemakai jalan berkendaraan dengan pelan. Dari polisi tidur ini saja, bisa langsung kita tangkap rusaknya basis hidup sosial berbangsa, yaitu basis hidup bersama yang seharusnya mengandaikan adanya kesadaran untuk tahu aturan. Karena sepanjang jalan itu, misalnya, banyak anak dan banyak tetangga yang membutuhkan istirahat bila malam tiba. Bila kesadaran tahu sendiri itu tidak ada, lalu dibutuhkan pemaksa dari luar untuk menyadarkannya, polisi tidur. Bila kesadaran batin tidak ada maka dibuat penyadaran fisik untuk menyadarkan si pelaku. 


Kedua, fenomena polisi tidur mengungkapkan bahwa kita sudah makin tidak bisa mengandalkan trust atau kepercayaan dari kesadaran masing-masing warga. Setiap warga seharusnya dapat dipercaya untuk menimbang sendiri secara dewasa risiko kencang-kencang ngebut di jalan umum ketika banyak anak-anak sedang bermain dan yang lain sedang jalan dan berhak juga atas ruang (space) untuk berjalan kaki. 

Dengan kata lain, ruang luas jalan publik telah dirampas oleh pengendara-pengendara egois dengan memperluas ruangnya sendiri lewat ketidak pedulian pemakai jalan lain atau penghuni sepanjang jalan.
Akibatnya, publik yang marah terpaksa membuat polisi tidur makin tinggi; itu sebagai ekspresi pelanggaran terhadap ketenangan publik yang seharusnya secara normal-normatif dihargai. 

Semakin jengkel terhadap pelanggaran, semakin di perpendek pula jarak antara polisi tidur yang satu dengan yang lain sehingga Anda yang lewat dengan mobil dipaksa bertegak-tegak dan amat tidak nyaman. Wallahu a’lam…

04 Desember 2009

PING SERVICE, SEO Simpel

Ping service atau layanan ping adalah salah satu cara mempromosikan blog kita. Karena fungsinya, ping juga bisa di kategorikan SEO atau Search Engine Optimation, taukan? 

Prosesnya secara garis besar, kita tinggal masukan nama blog – url blog – url rss (optional) – cek/centang pilihan layanan – selesai. Namun demikian, bukan berarti setiap saat kita bisa melakukan ping, karena bisa di anggap melakukan spaming. 

Lakukan ping setiap kita update blog, posting baru tulisan, atau apa saja yang sekiranya perubahan di blog kita ingin di ketahui orang lain yang sedang online. Saya sendiri paling suka ng-ping menggunakan: 

http://blogsearch.google.com/ping 
http://mypagerank.net/service_pingservice_index 
http://pingoat.com/ http://pingomatic.com/ 

Selain itu masih banyak lagi situs layanan ping, tinggal search aja di google. So..mari kita ng-ping, promosikan blog kita. Buat blog kita di urutan teratas search engine. Semangat..!!!

02 Desember 2009

Anam: Pers Islam "Kurang Jujur"

Pers islam atau media massa islam, meskipun akhir-akhir ini mulai menggeliat, namun di nilai masih lemah di banding media massa umum. Hal itu di karenakan beberapa hal. 

“Menurut Saya, kenapa pers islam di Indonesia lemah, karena orientasi pers islam biasanya kurang jujur. Berkedok dakwah, tapi juga mengusung profit. Seharusnya di pertegas profit oriented, setelah terbit baru di niati dakwah”, demikian di tuturkan Ahmad Z. Anam, S.Hi, penanggung jawab bulletin islam An-Najwa PP.Al-Luqmaniyyah (Umbulharjo, YK), di sela-sela ngobrol santai di salah satu Coffee & Tea Shop di Umbulharjo, selasa (1/12), tadi malam. 

Lebih lanjut, mahasiswa pasca sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini juga mengatakan, semangat berkembang pers islam kurang di apresiasi dengan layak oleh banyak pihak, sehingga mengendurkan semangat berkembang. Selain kedua hal di atas, pers islam lemah karena biasanya tampil terlalu eksklusif. “Kemasan yang tampil eksklusif, justifikasi kelompok tertentu, sering kali membuat massa enggan menyentuh media tersebut”, tandas peternak kelinci ini. Saat di di tanyakan mengenai solusi, pria yang juga ustadz di pesantren tersebut mengatakan, kebalikan dari kondisi diatas. 

“Solusinya berbalik arah dari faktor kemunduran tadi. Pertama, mempertegas visi, identitas, dan orientasi pers islam sebagi media islam yang professional. Kedua, totalitas dalam bekerja, tentunya ini juga perlu apresiasi yang layak, sehingga awak-nya bisa hidup dari media tersebut. Ketiga, dan ini saya kira yang paling penting, hendaknya media tersebut tampil membumi, jangan eksklusif ataupun menjustifikasi kebenaran kelompok tertentu dan jangan menggurui”. (KF) 

Dumuat di SUKA-NEWS, 1 Desember 2009

01 Desember 2009

MAIL.COM, tempatnya email gaul

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, Email atau elektronik mail (surat elektronik)adalah hal yang wajib dimiliki oleh siapapun yang pengin "hidup" di dunia maya. Dia laksana "jimat", tidak hanya sebagai sarana berkirim surat, email juga merupakan "kunci gudang harta karun". Tanya kenapa?! Ya..karena hanya dengan email, kita bisa daftar untuk punya akun di web jejaring sosial seperti facebook, bisa dapat duit dengan ikut program2 bisnis di internet, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Lebih dari itu, email juga bisa menunjukkan idealisme, pekerjaan, hobi, dll, pemiliknya. Lho..kok bisa? Di sini tempatnya! MAIL.COM. Di sini kita bisa memiliki alamat email sesuai keinginan kita, untuk menunjukkan "siapa" diri kita.

Oke! Kita mulai step-by-step.

Pertama, buka www.mail.com


















Klik
Sign Up Now

Masukan Login Name/ID ada
Klik dan pilih kategori yang anda inginkan, misal popstar.com.










Klik
Enter

Kalau ID yang kita masukan diterima alias belum di pakai orang lain, maka akan tampil click here to signup, klik perintah tersebut.










Kita akan di hantar pada form aplikasi, silahkan masukkan data yang di perlukan. Kemudian jangan lupa masukkan kode verifikasi yang tertera.













Setelah selesai klik I Agree


Selesai

Sekarang anda mempunyai alamat email namaanda@popstar.com, menunjukkan jati diri anda sebagi popstar sejati.

24 November 2009

KEWI, Jurus Pamungkas Wartawan

“Wartawan Indonesia dengan penuh rasa tanggung jawab dan bijakasana mempertimbangkan patut tidaknya menyiarkan karya jurnalistik (tulisan, gambar, suara, serta suara dan gambar) yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan Negara, …”, demikian bunyi bab I pasal II Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia. 

Isi KEWI (Kode Etik Wartawan Indonesia) di atas merupakan salah satu senjata pamungkas wartawan Indonesia untuk menyiarkan karya jurnalistiknya berupa tayangan live sidang pemutaran rekaman di gedung MK (Mahkamah Konstitusi) belum lama ini. Rekaman yang berisi konspirasi dan pelecehan pelaksanaan hukum yang melibatkan tiga institusi penegak hukum (KPK, POLRI dan Kejagung) tersebut berhasil membuka mata bangsa Indonesia, bahwa terdapat borok yang kronis dalam system penerapan hukum di Indonesia. 

Betapa tidak, tiga institusi di atas adalah ikon penegak hukum tapi malah terlibat skandal hukum. Siaran live tersebut di atas sepertinya juga sangat berpengaruh terhadap isi pidato Presiden tadi malam (23/11), dalam menaggapi usulan dari Tim 8 yang di bentuknya. Presiden sangat berhati-hati dalam kesempatan tersebut, mengingat ini adalah masalah yang sensitive, sehingga menurut beberapa kalangan terkesan kurang tegas. Terlepas dari isi pidato Presiden tersebut, dengan adanya tayangan live sidang pemutaran rekaman di gedung MK, semoga menjadi angin segar pelaksanaan hukum di Indonesia. Dengan di bukanya skandal dan mavia hukum di depan publik, setidaknya secara moril oknum yang akan berbuat hal yang sama akan berfikir dua kali. []

17 November 2009

ADSENSECAMP, PPC Lokal Alternatif

Bagi para netter (pengguna internet) apalagi blogger pemburu dollar, tentu tidak asing dengan Google Adsense. Yah..Google setelah sukses dengan "proyek" Search Engine-nya yang di pakai oleh pengguna internet terbanyak di dunia, Go0gle melebarkan sayap dengan program bernama Google Adsense. Yaitu program kerjasama dalam bidang periklanan antara Google sebagai pihak biro iklan dengan pihak lain sebagai pemasang iklan atau lebih di kenal dengan advertiser. Pihak kedua ini bisa perusahan atau perorangan.

Selain dua pihak tersebut ada pihak ketiga yang di sebut publisher atau pihak yang menyediakan website atau blog mereka sebagai media untuk di pasangi iklan. Sebagi kompensasi bagi pihak ketiga atas kemurahan hatinya, pihak Google memberi imbalan sepantasnya untuk setiap iklan yang di lihat atau di buka / klik oleh pengujung web atau blog tersebut.

Namun sayangnya untuk mendaftar menjadi Publisher di Google Adsense lumayan sulit. Wajar saja, karena pendaftar mbludak. Memaksa pihak Google untuk lebih selektif dalam menerima pengajuan proposal tersebut. Saya yakin di antara pembaca sekalian ada yang berulang kali mendaftarkan Web atau Blognya tapi belum juga di terima.

Kalau anda salah satunya tak perlu putus asa, apalagi sampai bunuh diri. Ada alternatif lain untuk berburu fulus melalui dunia maya, Adsensecamp namanya. Program PPC (pay per click) lokal yang (sampai saat ini) cukup bisa dipercaya. Berbeda dengan Google Adsense yang selain sulit juga memerlukan waktu yang lama dalam proses pendaftarannya (bisa sampai dua minggu), pada Adsensecamp tidak ada proses seleksi alias setiap pendaftar pasti di terima. Cukup lewati step by step proses pendaftaran, setelah mendapat email konfirmasi, anda bisa langsung melakukan konfigurasi iklan dan memasangya di web atau blog anda. Setelah itu, tinggal menunggu pengunjung web atau blog anda melakukan klik iklan. Anda akan mendapat 300 rupiah setiap kliknya. Sedikit memang, tapi kalau 10 orang klik iklan di web atau blog anda tiap harinya, bisa bayangkan setelah satu bulan. []

17 Oktober 2009

SKYDRIVE, Media Penyimpanan (data) Online

Kebutuhan akan media penyimpanan data (soft-file) akhir-akhir ini semakin tinggi. Baik sebagai media penyimpan tambahan yang mungkin karena hard-disk computer kita semakin menipis kapasitasnya, atau untuk back-up data. Bagi kita yang bisa akses internet, mungkin SKYDRIVE bisa menjadi salah satu referensi media penyimpanan tersebut.

Dengan kapasitasnya yang mencapai 25.GB, di SKYDRIVE kita bisa menyimpan bermacam-macam data/file dengan berbagi ukuran. Dan yang terpenting disini, kita bisa mendapatkannya dengan gratis alias ngga pake bayar. Mau?

Pertama, silahkan buka: www.skydrive.live.com


Selanjutnya akan tampil halaman Windows Live.


New to Windows Live?, Klik Sign Up


Pada kolom Create Your Windows Live ID, Isi Form aplikasi yang tersedia

Jangan lupa masukkan kode/characters sesuai yang terlihat


Klik I ACCEPT

Sampai di sini anda telah telah mempunyai akun di Windows Live, yang berarti anda berhak menggunakan fasilitas media penyimpanan SKYDRIVE secara cuma-cuma.


Untuk menggunakannya, silahkan klik Folder (documents, music, pictures) yang tersedia.

Anda juga bisa membuat Folder baru sesuai dengan keinginan anda dengan cara klik Create a folder.


Setelah itu klik Add File, browse, untuk meng-upload file.

Klik Upload


Tunggu sampai file berhasil di upload.


Selesai.

Oke. Selamat mencoba,Kawan..

08 Oktober 2009

Penanganan Korban Gempa Masih Lamban

SUMBAR - Hingga tujuh hari (07/10) pasca gempa di Sumbar, pemerintah di nilai masih tergagap-gagap dalam menangani keadaan para korban. Masih banyaknya korban yang belum di evakuasi dan belum meratanya bantuan kemanusiaan adalah dua alasan yang memperkuat hal tersebut. 

Komandan Satuan Koordinasi dan Pelaksana (SATKORLAK) Penanganan Bencana Provinsi Sumbar Abdul Gafar menyatakan, belum meratanya distribusi bantuan karena banyak wilayah yang terisolir, sehingga proses distribusi terhambat dan belum bisa maksimal. “Belum maksimalnya distribusi dari kami di karenakan banyak wilayah yang terisolir, jadi akses kesana sulit..”, ungkapnya, senin (05/10) kemarin. 

Ironisnya, berjarak hanya enam kilometer dari markas Satkorlak PB Sumbar terdapat dua keluarga yang belum mendapat bantuan yang layak, tepatnya di desa Sibarua, Pariaman, Padang Pariaman. Dua keluarga tersebut mengaku baru mendapat bantuan berupa beberapa kilogram beras dan mie instan, padahal rumah mereka rata dengan tanah. “Kami baru menerima bantuan beberapa kilogram beras dan mie instan dua hari kemarin dan jumlahnya tidak banyak… Kalau untuk selimut belum..”, tutur Matua, selasa (06/10) kemarin. 


Presiden SBY dalam jumpa pers, selasa (06/10), menyatakan kekecewaannya terhadap penanganan pasca gempa Sumbar yang terkesan lamban. Lebih lanjut Presiden juga berharap, pihak-pihak yang berwenang di sana agar tidak hanya melaporkan jumlah kerugian, tapi juga berupaya untuk meningkatkan kinerja. “Saya berharap, pihak-pihak yang berwenang meningkatkan kinerja, harus bekerja lebih keras. Jangan hanya melaporkan jumlah kerugian materiil saja”, terang presiden. (*)

*dimuat SUKA-NEWS pada 07 Okt 2009

09 September 2009

1.953.125 BACKLINK GRATIS BUAT SOBAT, MAU ?

Yup.. trik baru untuk mendapatkan 1,953,125 backlink secara mudah dan gratis hanya dengan bermodalkan kerjasama dan kejujuran antar rekan-rekan blogger. Simak dengan cermat gimana system ini bekerja, dan jika berminat, silahkan gabung hanya dengan mengikuti petunjuk lengkapnya..

START
*********************************************************
Siapa yang meragukan kedahsyatan faktor kali? Siapa yang menganggap remeh kehebatan penyebaran produk dengan pemasaran sistem Multi Level Marketing? Nah, saya ingin mencoba mengajak anda semua untuk memanfaatkan kedahsyatan faktor kali dan kecepatan penyebaran ini dalam bentuk backlink.

Caranya sangat mudah. Anda hanya perlu meletakkan link-link berikut ini di blog atau artikel Anda dengan cara copy-paste.
1. Uang otomatis
2. Seti@wan Dirgant@Ra
3. Arumsekartaji
4. ANTaPhoenixers
5. Padhang Bulan
6. Tipspack
7. Curahan Pena
8. Online Cafe
9. O-pio
10. Masfanet Site

Tapi ingat, sebelum anda meletakkan link diatas, anda harus menghapus peserta nomor 1 dari daftar. Sehingga semua peserta naik 1 level. Yang tadi nomor 2 jadi nomor 1, nomor 3 jadi 2, dst. Kemudian masukkan link anda sendiri di bagian paling bawah (nomor 10).

Jika tiap peserta mampu mengajak 5 orang saja, maka jumlah backlink yang akan didapat adalah:

* Ketika posisi anda 10, jumlah backlink = 1
* Posisi 9, jml backlink = 5
* Posisi 8, jml backlink = 25
* Posisi 7, jml backlink = 125
* Posisi 6, jml backlink = 625
* Posisi 5, jml backlink = 3,125
* Posisi 4, jml backlink = 15,625
* Posisi 3, jml backlink = 78,125
* Posisi 2, jml backlink = 390,625
* Posisi 1, jml backlink = 1,953,125

Dan semuanya menggunakan kata kunci yang anda inginkan. Dari sisi SEO anda sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efek sampingnya jika pengunjung downline lalu mengklik link Anda itu, maka anda juga akan mendapatkan traffict tambahan.

Nah, silahkan copy paste artikel ini, dan hilangkan peserta nomor 1 lalu tambahkan link web anda di posisi 10. Ingat, Anda harus mulai dari posisi 10 agar hasilnya maksimal. Karena jika anda tiba2 di posisi 1, maka link anda akan hilang begitu ada yang masuk ke posisi 10.

27 Agustus 2009

Mengkaji Metodologi Dakwah Mutakhir

Judul : Fiqhud-Dakwah

Penulis : M. Natsir

Penerbit : DDII Jakarta

Cetakan : Keempat, 1987

Tebal : 295 halaman


Mengapa perkembangan “tradisi” berdakwah akhir-akhir ini,tumbuh subur di banyak media di tanah air? Sudah sesuaikah para “Da’i” dengan apa yang di tuntunkan dalam Islam? Apa saja hal yang perlu diketahui, bila seseorang mau berdakwah? 

Berangkat dari sebuah kegelisahan yang timbul setelah bertahun-tahun berkecimpung dalam dunia “Dakwah”, sebagai seorang “Mubaligh”, penyusun buku ini, yang tak lain adalah “murid” penulis sendiri, menyusun kembali diktat-diktat dan catatan-catatan lama hasil perkuliahan dengan penulis. Penyusun merasakan, betapa kegiatan berdakwah bukanlah hal yang mudah. Banyak kendala dan rintangan yang pasti akan datang secara bertubi-tubi. Untuk itu, penyusun menghimbau kepada para pembawa “Risalah suci” dengan berdakwah, untuk menyiapkan bekal “mental” dan “intelektual”. Untuk itulah, pendekatan diri (taqarub) kepada Allah adalah suatu keniscayaan, mengingat Dia-lah pemilik Risalah ini. 

Selanjutnya, dalam buku ini, penulis, melalui tangan penyusun, ingin mengajak kita untuk lebih memahami dan akhirnya mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip dasar berdakwah. Itu bisa dibaca, dari susunan letak materi yang di sampaikan. Pada bagian pertama, berisi penjelasan mengenai posisi dakwah dalam Islam, fungsi dakwah, dan tahapan-tahapan berdakwah. Selanjutnya di bagian kedua, berisi dasar kewajiban berdakwah, metode dan akhlaq berdakwah, dan di tutup dengan surat-surat Rasulullah SAW untuk para penguasa pada waktu itu. 

Namun yang juga perlu di tambahkan di sini, bahwa ada tiga sumber utama dalam berdakwah; yaitu, Al-Qur’an. Jejak Risalah, dan Khittah para Sahabat. Dapat kita simpulkan, buku ini berisi “suplemen” dakwah yang harus di serap oleh para Mubaligh. Selain harus juga secara terus menerus mengembangkannya seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Wallahu a’lam…

17 Agustus 2009

Studi Agama, Normativitas atau Historisitas?

Judul Buku : Studi Agama, Normativitas atau Historisitas?

Penulis : Dr. M. Amin Abdullah

Penerbit : Pustaka Pelajar

Cetakan : Empat, Mei 2004

Tebal : 348 Halaman


Dapatkah "fenomena" keberagamaan manusia tidak hanya dilihat dari perspektif "normativitas" an sich? Bisakah ”historisitas" pemahaman atau interpretasi masing-masing umat juga di akui dalam pola hidup beragama? Bisakah keduanya dikompromikan, sehingga pada tahapan selanjutnya bisa menjadi "formula" yang tepat bagi tercapainya kebaikan pelaksanaan pola hidup beragama? 

Dalam buku ini, penulis menegaskan dua buah perspektif diatas sama-sama mempunyai potensi untuk itu. Meskipun pada umumnya normatifitas (ajaran wahyu) di bangun, di telaah dan dibakukan lewat pendekatan doktrinal-teologis, sedang historisitas keberagamaan manuasia melalui berbagai sudut pendekatan keilmuan sosial-keagamaan yang bersifat multi dan interdisipliner, baik lewat pendekatan historis, filosofis, psikologis, sosiologis, kultural maupun antropologis. Pendekatan dan pemahaman terhadap fenomena keberagamaan bercorak normatif dan historis tidak selamanya "akur" dan seirama. Hubungan antara keduanya sering di warnai ketegangan, baik yang bersifat kreatif maupun destruktif. 

Pendekatan yang pertama, lantaran berangkat dari yang sudah tertulis dalam Kitab suci masing-masing agama, (dalam batas-batas tertentu) adalah bercorak literalis, tekstuelis atau skripturalis. Pendekatan yang kedua, di tuduh oleh yang pertama sebagai pendekatan dan pemahaman yang bersifat "reduksionis", yakni pemahaman keagamaan yang hanya terbatas pada aspek eksternal-lahiriah dan kurang begitu memahami dan menyelami aspek batiniyah-eksoteris serta makna terdalam dan moralitas yang dikandung oleh ajaran-ajaran agama itu sendiri. Sedang pendekatan yang kedua, yang lebih bersifat historis balik menuduh corak pendekatan yang pertama sebagai jenis pendekatan yang cenderung bersifat absolutis, lantaran para pendukung pendekatan pertama ini cenderung mengabsolutkan teks yang sudah tertulis, tanpa berusaha memahami apa yang sesungguhnya melatar belakangi berbagai teks keagamaan yang ada. 

Meminjam istilah teknis ilmu-ilmu agama Islam, pendekatan yang kedua ingin menggaris bawahi pentingnya telaah mendalam tentang asbaab al-nuzul, baik yang bersifat kultural, psikologis maupun sosiologis. Lebih jauh, penulis mengibaratkan hubungan keduanya ibarat dua sisi mata uang. Hubungan antara permukaan koin tidak dapat dipisahkan, tetapi secara tegas dapat di bedakan. Buku ini terbagi menjadi empat bagian; Bagian pertama, secara telegrafik menjelaskan cikal bakal kontroversi perebutan klaim validitas dan otoritas keilmuan agama di belahan dunia barat dan bagaimana pula bentuk pergumulan ersebut dalam duskursus keagamaan di tanah air. Bagian kedua, mencoba mulai menyentuh wilayah studi keislaman dengan menerapkan cara pandang filsafat keilmuan kontemporer yang berkembang pada paruh kedua abad kedua puluh ini. Meskipun belum secara detail dan tuntas, bab ini mencoba memetakan sebagian persoalan-persoalan keilmuan agama Islam yang terkait dengan diskursus ilmu kalam, studi tafsir, tasawuf dan pluralitas serta study keislaman pada umumnya. Bagian ketiga, secara eksplisit mengharapkan munculnya disiplin dan telaah studi kawasan tentang masyarakat muslim dimanapun mereka berada. 

Permasalahan masyarakat muslim di Turki di angkat, sekedar sebagai salah satu contoh yang menarik untuk di teruskan lebih lanjut ke Iran, Pakistan, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Eropa Amerika dan begitu seterusnya. Dengan ungkapan lain, pendekatan yang bersifat normatif pada level high tradition perlu di lengkapi dengan pendekatan pada level low tradition yang terungkap dari model pendekatan historis, sosiologis, antropologis, kultural terhadap masyarakat muslim yang ada. Bagian keempat, mengilustrasikan perlunya pendekatan filosofis terhadap pemikiran keagamaan pada umumnya. Seperti di ketahui bahwa diskursus filsafat pernah berkembang pesat dalam dunia peradaban Muslim klasik, tetapi pada abad-abad berikutnya orang kurang begitu peduli lagi terhadap disiplin filsafat. Khasanah intelektual dan kefilsafatan Muslim klasik perlu di apresiasi kembali dan sekaligus di bahasakan ulang dengan model cara berfikir kefilsafatan kontemporer.

07 Juli 2009

SUNNAH, Menurut Saya...

Saudaraku sekalian… 

Ada yang mengganjal di hati saya, ketika memperhatikan gerakan Islamisasi di Indonesia akhir-akhir ini. Menurut saya bukan Islamisasi lagi yang di gencarkan _oleh beberapa kelompok, tapi Arabisasi. Banyak kelompok-kelompok yang berusaha tampil dengan citra islami, dengan berpakaian, berlagak, berbicara ala arab. Ketika mereka ditanya, mengapa seperti itu? Jawabannya dapat segera kita tebak bahwa mereka ingin bersunnah ria. 

Dari beberapa literatur yang saya baca, saya menyimpulkan bahwa Sunnah Rasulullah adalah “semangat/pesan moral” yang secara implisit bisa kita temukan dalam setiap sikap yang di ambil oleh beliau. Sikap ini meliputi beberapa aspek, tapi dalam kesempatan kali ini saya akan memaparkan dua diantaranya yaitu sikap beliau dalam berbusana dan berbudaya. 

Sikap Rasulullah dalam berbusana 

Banyak diantara kita yang memahami bahwa berpakaian gamis, bersorban, celana cungklang diatas matakaki adalah Sunnah. Tapi tidak, menurut saya. Sunnah Rasulullah dalam berpakaian adalah kesederhanaan yang di tampilkan beliau dalam berpakaian. Kalau kita pernah belajar Hadits, kita akan menjumpai sebuah Hadits yang menyatakan bahwa orang yang berpakaian sampai dibawah mata kaki adalah orang yang takabur. Kita buka lagi sejarah dimana Rasulullah masih hidup. Waktu itu pakaian adalah simbol kebanggaan dan kesombongan. Orang-orang kaya gemar memakai pakaian (jubah) yang panjangnya melebihi mata kaki, sampai-sampai jubah tersebut terseret ketika mereka berjalan. Inilah yang dimaksud Hadits Rasulullah tersebut, orang-orang seperti inilah yang di cap sebagai takabur. Jadi, tolak-ukur Sunnah dalam hal ini bukan pada model pakaian/busana (harus cungklang, dll), tapi lebih pada standar kesederhanaan dan kepantasan pakaian itu sendiri diukur dari budaya masyarakat setempat. 

Sikap Rasulullah dalam berbudaya 

Jika kita menggunakan kacamata antropologis-sosiologis, kita akan mendapati sosok panutan kita ini adalah sosok yang sangat inklusif terhadap budaya. Sebagian dapat kita ambil contoh, beberapa praktek ibadah kita adalah bentuk rekonstruksi dari budaya-budaya arab klasik. Mungkin kita bertanya, mengapa beliau melakukan hal ini? Jawabannya adalah : karena dengan mengambil bentuk ritual lama dan mengganti esensi, suatu ajaran dapat mudah dicerna dan diterima umat. 

Diantaranya adalah praktek dalam pelaksanaan shalat. Perlu kita ketahui, bahwa sholat yang bagi kita umat muslim merupakan tiang agama, sebelum islam turun, adalah merupakan salah satu bentuk ritual umat kristen ortodok. Rasulullah datang dengan syari’at baru, maka diambilah bentuk ritual itu, mengganti esensinya, dan melakukan modifikasi dari gerakan-gerakan dalam shalat tersebut. 


Kedua, pelaksanaan ibadah haji, terutama thawaf. Kita tahu bahwa pelaksanaan ibadah haji sudah disyari’atkan sejak masa Khalilullah Ibrahim AS. Selama masa fatrah, banyak penyimpangan yang dilakukan ummat dalam pelaksanaan ibadah tersebut. Bahkan, kalau kita baca sejarah, sempat terjadi ritual ber-bugil ria di sekitar ka’bah. Rasulullah datang dengan syari’at baru, maka beliau meluruskan praktek-praktek tersebut. 

Ketiga, berkenaan nama dengan Tuhan. Pada masa pra Islam, negeri arab telah mengenal dan mempercayai adanya dewa-dewa penguasa jagat raya. Allah adalah nama dari dewa yang dianggap paling berkuasa diantara dewa-dewa lain pada waktu itu. Rasulullah datang membawa syari’at baru, demi mempermudah da’wah, maka beliau mengakomodir nama tersebut sebagai nama Tuhan bagi kita ummat muslim. 

Sampai disini dapat saya simpulkan bahwa mengakomodir budaya tidak selamanya jelek, bid’ah. Gusti Kanjeng Nabi saja juga melakukan kok. Mengakomodir budaya sama halnya kita bangga dan bersyukur akan identitas kita sebagai bangsa yang secara fitrah telah diciptakan berbeda satu sama lain oleh Gusti Allah. Analogi pada sebuah pohon, budaya laksana akar tunggang yang menghujam ketanah. Semakin dalam akar tersebut menghujam, maka semakin kokoh pulalah pohon tersebut. []

12 Juni 2009

BUDAYA SEBAGAI RUH

Posisi Taman Budaya Yogyakarta secara geografis-teritori yang berada di tengah antara Malioboro, Istana Negara, Masjid Agung, Keraton, Kelenteng, Gereja, Pasar Bering Harjo, secara tidak langsung mengindikasikan adanya suatu pola-hubungan yang harmonis dari berbagi "unsur" jagat-raya. 

Ini suatu keniscayaan yang harus di pelihara oleh siapapun, supaya keseimbangan alam tetap terjaga. Hal itu yg diucapkan Emha Ainun Najib, saat acara penutupan Pasar Kangen 2009 di Taman Budaya Yogyakarta, kamis malam, 11 Juni 2009. 

Lebih lanjut, Cak Nun (sapaan akrabnya) mengatakan, budaya adalah Ruh dalam kehidupan, karena segala sesuatu tidak bisa di lepaskan darinya. Pun agama dan Negara, tanpa mempunyai budaya yang kuat tidak akan bisa menjadi apa-apa. Di awali penampilan grup musik Kiai Kanjeng dengan membawakan lagu gundul-gundul pacul, acara yang di mulai pukul 21.00 WIB ini berlangsung meriah. Turut tampil juga Novia Kolopaking, "Siti Nurbaya" ini membawakan lagu Ruang Rindu-LETTO sebagai wujud ikut hadirnya (dukungan) Letto terhadap acara Pasar Kangen tersebut di karenakan grup band yang di gawangi Noe tersebut batal hadir karena ada halangan. []

18 Mei 2009

SILENT TO HARWANTO DAHLAN

“Anak-Anak sekarang banyak yang tidak manut (patuh) pada orang tua mereka. Setiap kali di perintah, untuk beli sabun di warung sebelah misalnya, selalu ada saja alasan yang di berikan supaya tidak jadi di perintah, acara TV masih bagus-lah, dll. Ini karena anak-anak sukanya nonton Dora, jadinya do ra manut (tidak patuh=jawa)”. Itu salah satu banyol-akronim Pak Harwanto (panggilan akrab Harwanto Dahlan) pada satu kesempatan di majelis Ma’iyah Mocopat Syafaat Yogyakarta. Masih banyak lagi banyolan-banyolan serupa yang di lontarkan, di antaranya berkenaan dengan namanya sendiri, HARWANTO = HARus WANi TOmbok. Bagi para Jama’ah Maiyah, Pak Harwanto adalah Dewa Akronim. Hampir semua kata bisa dia akronimkan, dan uniknya hampir semuanya “menjelma” menjadi rentetan kalimat humor.

Kurang lebih selama 2,5 tahun Pak Harwanto manggung di tengah-tengah jama’ah Maiyah, menemani dengan keunikan-keunikannya, sebelum pada akhirnya Gusti Allah “mengundangya” untuk menghibur para penghuni kerajaan-Nya di langit pada 29 April 2009 di RS.Jogja International Hospital, setelah menjalani operasi usus buntu yang di deritanya.

Malam ini, 17 Mei 2009 majelis Mocopat Syafa’at merubah schedule acaranya tidak seperti biasa, dalam rangka ikut berduka cita atas meninggalnya Sang Dewa Akronim Harwanto Dahlan.

Tidak seperti biasa, Cak Nun langsung memimpin acara sejak awal (pkl 21.00). Pun musik Kiai kanjeng yang biasanya di bawakan multi-genre (pop, rock, jazz, dangdut, dll), malam ini membawakan lagu-lagu dengan notasi rendah, menyesuaikan suasana berkabung yang juga di hadiri Ny.Harwanto. Lantunan doa, mulai fatihah, tahlil, shalawat ter-hidiyah untuk almarhum yang juga “kiai” Muhamadiyah ini.

Cak Nun mewakili para jama’ah menyampaikan rasa ikut berduka cita kepada Ny.Harwanto. Cak Nun juga menyampaikan, bahwa apa yang selama ini Pak Harwanto kerjakan merupakan suatu kebaikan, yang pasti akan dibalas pula dengan kebaikan. Pak Harwanto adalah salah satu sosok terbaik yang pernah di miliki Jama’ah Mai’iyah.

Acara di lanjutkan dengan pemutaran film dokumenter pada giant screen yang terpasang di samping panggung, menampilkan “aksi” Pak Harwanto dalam acara-acara bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng di beberapa daerah.

Menjelang akhir acara, secara khusus Mbak Via dan Kiai Kanjeng mempersembahkan sebuah lagu yang berjudul Sayang Padaku untuk istri Pak Harwanto, juga LETTO dengan Ruang Rindu-nya.


Keterangan gambar:

1. Pak Harwanto (kiri) dalam salah satu acara tanggal 17 Ma’iyah Mocopat Syafaat di akhir tahun 2007.

2. Saya (kanan) mendapat kehormatan bisa foto bersama Pak Harwanto (tengah) dan Mbah Surip (kiri) setelah acara.